Senin, 26 Oktober 2015

Visual merchandising adalah aktivitas dan profesi mengembangkan rencana dan menampilkan tiga dimensi untuk memaksimalkan penjualan. yaitu dengan merchandise untuk meng-komunikasi kan pesan fashion toko kepada calon pelanggan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih nyaman, aman dan rasa bersahabat

Kedua barang atau jasa dapat ditampilkan untuk menyorot fitur dan manfaat mereka. Tujuan dari visual merchandising tersebut adalah untuk menarik, terlibat, dan memotivasi pelanggan terhadap melakukan pembelian.
Visual merchandise umum terjadi pada ruang ritel seperti toko ritel dan pameran dagang.



Visual merchandising juga sudah mulai digunakan sebagai media untuk


menawarkan produk. Berikut ini merupakan definisi visual merchandising yang dikemukakan oleh pakar visual merchandising antara lain menurut  Deina Nurrakhmah
seorang perancangan visual merchandising Sanabel Comp. Jakarta(www.hidupadalahseni.com)



Merchandising dalam arti harafiah berarti perdagangan. Bila dikaitkan dengan bidang desain komunikasi visual , merchandising mengarah pada visual merchandising dan memiliki definisi singkat sebagai metode display produk. Visual merchandising adalah “menciptakan pemajangan visual dan mengatur berbagai macam barang dalam took atau ruang untuk meningkatkan kesan tata  ruang dan mempresentasikan barang tersebut sehingga meningkatkan perdagangan dan penjualan”.



Selain itu definisi tentang visual merchandising juga dikemukakan oleh S.Parman seorang konseptor total micro merchandising dalam situsnya www.smfranchise.com.

Merchandising berasal dari kata merchandise. Merchandise berarti barang yang diperdagangkan,dengan demikian merchandising dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu pengelolaan merchandise sehingga dalam distribusi merchandise tersebut tercapai, produk yang tepat, waktu yang tepat, tempat yang tepat, harga yang tepat, kuantitas yang tepat, kualitas yang tepat, dijual dengan cara yang tepat.Terdapat berbagai pengertian dari kreatif dan merchandising, namun definisi diatas diharapkan dapat mewakili berbagai definisi dari kreatif dan merchandising tersebut. Untuk menunjang keefektifan proses pembuatan visual merchandising terdapat juga elemen dasar desain grafis yang harus ada.
 


Setiap elemen desain grafis mempunyai sifat yang berbeda. Masing-masing
sifat dari elemen perlu dipelajari sehingga untuk menggabungkan sekian banyak
elemen menjadi bentuk yang serasi diperlukan pemahaman sifat atas setiap
eleman menurut pujiriyanto ( 2005 : 87 ) , elemen-elemen tersebut antara lain :
 

1. Garis,Suatu elemen desain grafis yang terdiri dari unsure titik yang
memiliki peran untuk mendukung keindahan, keseimbangan, dan harmoni.
Setiap bentuk garis yang berbeda memiliki karakter yang berbeda.
 

2. Bentuk, merupakan suatu wujud yang menmpati ruang yang biasanya
mempunyai dimensi dua atau tiga. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan
atau sebaliknya.
 

3. Tekstur, merupakan keadaan atau gambaran yang menyangkut sifat dan
kualitas fisik permukaan suatu benda,seperti kusam, mengkilap, kasar,
halus yang dapat diaplikasikan dalam desain.
 

4. Ruang atau Space, merupakan sesuatu yang terkait dengan tingkat
kedalaman sehingga memberikan kasan jauh, dekat, tinggi, dan rendah.
Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah
berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar. 





Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan –
pertimbangan yang cerdas dalam mengorganisasikan elemen-element grafis sesuai
dengan prinsip-prinsip desain secara tepat dengan memperhatikan keterbatasan
bahan. Untuk itulah diperlukan kreativitas untuk menghasilkan desain yang
kreatif. Berikut ini adalah prinsip-prinsip desain menurut McElroy dalam
Pujiriyanto ( 2005 : 92 ) adalah :
 

1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan
harmonis.
 

2. Penekanan, memberikan pengertian bahwa tidak semua unsue
grafis adalah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus
difokuskan pada titik fokus.
 

3. Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan
membuat variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan
ruangan diantaranya (unsur grafis) untuk memberikan kesan
gerak.
 

4. Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis
bersatu padu dan serasi sehingga pebaca memahaminya sebagai
suatu kesatuan, Desain yang efektif meneraokan prinsip variasi
dalam kontinuitas.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip desain grafis dalam proses pembuatan
visual merchandising, terdapat juga langkah / tahapan yang harus dilakukan untuk
membuat visual merchandising. 




Dibawah ini adalah unsur-unsur yang mempengaruhi daya tarik visual,
antara lain :
a. Warna
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau
rupa. Warnalah yang akan pertama kali menarik perhatian. Pada dasarnya
warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulan dari sebuah obyek
kemata sehingga dapat mengubah persepsi manusia. Warna dibagi menjadi
kategori, terang ( muda ), sedang, gelap, ( tua ). Warna dengan daya pantul
tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan
dampak yang lebih besar. Selain unsur keterlihatan , dipertimbangkan
juga faktor kekontrasan terhadap warna-warna pendukung lainnya.
b. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan
dalam komunikasi sebuah desain karena dianggap bahasa universal yang
dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa katakata.
Ilustrasi, termasuk fotografi dapat mengungkapkan suatu hal secara
lebih efektif dari pada teks. Pemberian ilustrasi harus menurut fungsi,
untuk kondisi tertentu mungkin tidak diperlukan ilustrasi.
c. Tipografi
Teks pada desain visual merchandising merupakan pesan kata-kata,
digunakan untuk menjelaskan produk yang ditawarkan sekaligus
mengarahkan sedemikian rupa agar konsumen bersikap dan bertindak
sesuai dengan marketing obyektif.
d. Tata Letak
Adalah meramu semua unsur grafis, meliputi warna, ilustrasi, dan tipografi
menjadi suatu kesatuan yang disusun dan ditempatkan pada desain visual
merchandising yang utuh dan terpadu.






Daya tarik ini merupakan efektivitas dan efisiensi suatu visual
merchandising yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor misalkan
untuk kemudahan penyimpanan dan pemajangan produk, tetapi terdapat daya
tarik fungsional yang lain seperti :
a. Dapat melindungi produk
b. Dapat digunakan untuk fungsi yang lain selain hanya sebagai
merchandising
c. Mudah dbuka atau ditutup kembali untuk disimpan
d. Dapat diisi ulang (Refill)
e. Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang.
Dalam pemasaran dikenal 4 elemen penting dalam strategi pemasaran
yaitu Product, Price, Place dan Promotion. Sebuah visual merchandising yang
berhasil merupakan perpaduan antara pemasaran dan desain. Seorang desainer
berfikir lebih subyektif dan kreatif mencari ide, sedang seorang pemasar lebih
berfikir secara obyektif dan market oriented. Akan tetapi dibalik perbedaan
tersebut ada satu kesamaan tujuan, yaitu mendapatkan respon positif dari
pengamat sasaran. Karena itu seorang visual merchandiser perlu mengerti konsep
dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Sebaliknya seorang
pemasaran perlu mengerti cara visualisasi konsumennya.
Visual merchandising tidak hanya bisa digunakan sebagai daya tarik untuk
menawarkan produk saja tetapi juga bisa digunakan sebagai tempat iklan jadi
dalam proses pembuatan visual merchandising juga harus memperhatikan unsurunsur
dalam pembuatan iklan yang akan memperoleh perhatian terlebih dahulu,
salah satunya dengan menggunakan rumus AIDAS. 


Semoga informasi yang saya berikan ini bisa bermanfaat bagi kalian yang ingin belajar Visual Merchandise. 

4 komentar: